Arek Kesel

Oleh: Dahlan Iskan

Arek Kesel
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tahun 2009, Bayu mulai membuat video pendek: Wong Edan (orang gila). Teman-temannya ia minta berakting seperti orang gila. Lucu-lucu. Itulah video pertama yang ia unggah ke YouTube. Tanpa memikirkan apakah ada hasil uangnya.

Lalu bikin video lagi: Valentine Dancuk. Isinya: kekesalan para jomblo di hari Valentine. Diunggah lagi. Disenangi. Jadilah Bayu YouTuber. Punya banyak penggemar.

Video pertama dan kedua itu ia abadikan dengan HP Sony Ericsson. Milik temannya. HP milik Bayu sendiri merek Nokia. Tidak ada kameranya.

Bayu dan teman-temannya itu awalnya hanya main-main. Sering iseng. Mereka adalah sekelompok pertemanan yang sedang kesal. Maka nama Bayu pun menjadi Bayu Skak (Sekelompok Anak Kesal). Nama itu mengalahkan nama aslinya: Bayu Eko Moektito.

Tahun 2013 mulailah Bayu tahu: dari YouTube bisa mendapat uang. Maka ia tambah rajin membuat video dan mengunggahnya.

Bayu juga sempat bekerja di JTV –yang pemilik lamanya Anda sudah tahu. Satu tahun di JTV, Bayu punya program siaran sendiri. "Saya sering lihat pak Dahlan rapat. Tapi takut mendekat," guraunya.

TV-TV nasional pun mengejar Bayu. Tetapi ia tidak tergoda untuk larut jadi orang Jakarta. Ia ingin tetap berakar di daerah. Lalu memperjuangkan daerah. Termasuk ingin menciptakan banyak kesempatan bagi anak-anak muda daerah.

"Masak orang daerah terus jadi penonton. Kalau lagi ada syuting di daerah, mereka hanya jadi horee-man," ujarnya. "Tidak boleh lagi seperti itu," tambahnya.

Saya satu pesawat dengan Bayu Skak, Selasa sore kemarin. Lagi sama-sama kesel: pesawat ini delay dua jam. Kami sudah di dalam pesawat, tetapi...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News