Armuji: Tidak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa
Prihatin Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Tentunya, kata dia, fanatisme buta ini harus dilawan.
"Sepak bola adalah alat untuk memperkuat semangat persaudaraan sebagai sebangsa setanah air bukan menjadi sarana pemecah belah," kata pria yang akrab dipanggil Cak Ji itu.
Menurutnya, loyalitas boleh namun harus memegang teguh norma-norma kemanusiaan.
Dengan kejadian ini semua tidak ada yang untung karena semua tercoreng.
"Saya Bonek dengan loyalitas tanpa batas, tetapi harus menjunjung semangat kemanusiaan, rasa sebangsa dan setanah air," katanya menegaskan.
Di Indonesia, kata Cak Ji, biasanya kerusuhan itu pemicu utamanya kalau tidak timnya kalah, ya fanatisme tim yang berlebihan hingga rusuh antarsuporter.
Cak Ji menyebut sebelumnya suporter Persebaya juga berbuat rusuh di dalam Stadion Gelora Delta Sidoarjo setelah kalah 1-2 melawan RANS Nusantara FC pada 15 September lalu.
Begitu juga kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10) malam dengan ulah yang sama dilakukan suporter Arema.
Armuji prihatin atas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pascapertandingan Arema FC vs Persebaya. Dia menegaskan tidak ada sepak bola seharga nyawa.
- Hadirkan Pemain Timnas U-17 Indonesia Algazani di Sobat FC, Udi Wahyunadi: Kami Ingin Anak-anak Mendapat Inspirasi
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Polisi Ungkap 6 Tersangka di Balik Kerusuhan May Day Semarang
- Barong Bola
- Pertandingan Sepakbola Duta Besar dan Jurnalis Perkuat Diplomasi Olahraga