AS-Eropa Sepakat Sanksi Berat Libya
Selasa, 01 Maret 2011 – 07:13 WIB
Baca Juga:
Saat para koleganya berbicara soal sanksi, di Paris, Menlu Prancis Francois Fillon mengungkapkan bahwa negerinya sedang merancang bantuan kemanusiaan untuk warga Libya. Mereka berencana menerbangkan dokter, perawat, obat-obatan, dan peralatan medis lainnya ke Benghazi, salah satu kota yang menjadi pusat perlawanan terhadap Kadhafi.
"Ini menjadi langkah awal misi kemanusiaan besar-besaran untuk mendukung rakyat Libya," katanya. Fillon mengatakan, Prancis terus menjajaki langkah-langkah yang bisa membuat Kadhafi bisa mengerti. "Bahwa Kolonel Kadhafi harus pergi. Sudah waktunya dia meninggalkan kekuasaan," tambah Fillon.
Kegeraman serupa diungkapkan Menlu Australia Kevin Rudd. Dia menyamakan kebengisan Kadhafi dalam melawan demonstran dengan pembantaian masal di Rwanda, Srebenica (Bosnia), dan Darfur (Sudan). "Atas nama kemanusiaan, turunlah!" seru Rudd di Jenewa.
JENEWA - Desakan terhadap pemimpin Libya Muammar Kadhafi untuk segera mundur dari puncak pemerintahan yang sudah dikangkanginya selama 40 tahun terus
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023