AS Klaim Sukses Cekal 350 Teroris
Sejak Terapkan Keamanan Lebih Ketat pada 2009
Selasa, 12 April 2011 – 12:18 WIB
Setelah petugas Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan AS (Customs and Border Protection atau CBP) melakukan pemeriksaan rutin, pria tersebut kemudian dilarang terbang. Sebelum ada perubahan peraturan, dia mungkin bisa mendarat di Chicago. Tetapi, dia mungkin akan dihentikan petugas imigrasi dan harus menjalani pemeriksaan, serta kemudian dipulangkan ke negeri asalnya.
Setelah percobaan serangan Natal, ada sekitar 30 ribu nama atau orang yang masuk daftar dilarang terbang ke AS. Ada pula daftar orang dekat dari mereka yang harus menjalani pemeriksaan ekstra di bandara. Selain itu, daftar mereka yang diawasi berisi sekitar 450 ribu nama yang diduga atau diyakini sebagai ancaman terhadap keamanan nasional karena terkait dengan kelompok teroris.
Sebagian besar yang ada dalam daftar diawasi itu adalah orang asing. Tetapi, sekitar 6 ribu di antaranya merupakan warga negara AS. Warga Amerika yang tidak dianggap sebagai ancaman atas penerbangan, tetapi masuk dalam daftar pengawasan terror secara otomatis dilarang terbang ke AS. (AP/cak/dwi)
WASHINGTON - Kebijakan pemerintah AS terkait standar keamanan lebih ketat dalam kampanye atau perang melawan terorisme terus berlaku. Bahkan, kebijakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza