AS Mengevakuasi Ribuan Orang Afghanistan, Taliban Mulai Bereaksi
jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mengevakuasi ribuan orang dari Afghanistan, setelah kelompok Taliban menguasai negara tersebut.
Warga Afghanistan yang membantu Amerika juga termasuk yang dievakuasi.
Pemerintahan Joe Biden mengharapkan beberapa warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk visa khusus tidak akan dilarang pergi ke bandara Kabul untuk mengungsi dalam beberapa hari mendatang.
Harapan tersebut disampaikan setelah Taliban meminta Amerika Serikat untuk berhenti membantu mereka pergi, kata sekretaris pers Jen Psaki pada Selasa (24/8).
Seorang juru bicara Taliban mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya ingin AS berhenti mendorong warga Afghanistan untuk pergi dan negara-negara asing berhenti membawa para ahli Afghanistan keluar dari Afghanistan.
"Kami meminta orang-orang Amerika untuk mengubah kebijakan Anda dan tolong jangan mendorong warga Afghanistan untuk pergi. Jangan bawa mereka ke luar negeri," kata juru bicara itu, menurut terjemahan BBC.
Gedung Putih mengatakan pemerintahan Biden mengharapkan warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk visa AS masih akan diizinkan meninggalkan negara itu.
"Orang-orang yang kami prioritaskan, yang memenuhi syarat untuk visa imigran khusus, harapan kami adalah mereka akan dapat mencapai bandara," kata Psaki. (Reuters/Antara/jpnn)
Pemerintah AS masih terus mengevakuasi ribuan orang dari Afghanistan, kelompok Taliban menyampaikan pernyataan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Setelah TikTok, Amerika Serikat Bersiap Cekal DJI
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat