AS-Saudi Renggang, Pangeran MBS Reject Telepon Joe Biden

jpnn.com, JAKARTA - Di saat rantai pasokan terganggu invasi Rusia ke Ukraina, hubungan Amerika Serikat dengan produsen minyak terbesar lainnya, Arab Saudi, justru tengah berada di titik terendah.
Menurut Wall Street Journal, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah beberapa kali menolak ajakan Presiden AS Joe Biden untuk berbincang lewat telepon.
"Sempat muncul harapan akan ada pembicaraan telepon, tetapi tidak pernah terwujud," ujar seorang pejabat AS yang menolak diungkap identitasnya.
Pejabat itu menambahkan bahwa sikap sang pangeran merupakan bagian dari strategi Saudi memainkan keran minyaknya.
Sikap Saudi ternyata diikuti juga oleh tetangganya Uni Emirat Arab (UEA).
Penguasa de facto negara persekutuan tersebut, Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan kabarnya juga menolak ajakan Biden.
Hubungan AS dengan negara-negara Arab sudah renggang sejak Biden jadi presiden.
Politikus senior Partai Demokrat itu malahan lebih dulu menolak berkomunikasi dengan Pangeran MBS.
Menurut Wall Street Journal, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah beberapa kali menolak ajakan Presiden AS Joe Biden
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- 2 Kartu Merah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025