AS Siap Bantu Georgia, Rusia Beri 'Warning'
Jumat, 24 Juli 2009 – 11:38 WIB
Sang Wapres juga menambahkan bahwa AS tidak akan mengakui keberadaan kaum pemberontak republikan Georgia yang di-back up Moskow. Lebih jauh, dalam salah satu sesi kunjungannya itu, Biden juga sempat menceritakan kenangannya saat berkunjung terakhir kali ke Georgia tahun lalu di era konflik, di tengah-tengah bom Rusia yang berjatuhan.
Baca Juga:
"Tidak seperti sekarang, berdiri di (gedung) parlemen, saya (waktu itu) duduk di atap sebuah restoran bersama Presiden Saakashvili, sementara pasukan artileri menembakkan senapan dan pesawat tempur terbang berdesingan di angkasa malam," tuturnya.
Menariknya, pemerintah AS sendiri sebenarnya kini tengah dalam pembicaraan penting dengan pihak Rusia, terkait soal kesepakatan baru pengurangan senjata nuklir strategis. Pembicaraan ini dilakukan menyusul kunjungan Barack Obama ke Moskow dua pekan lalu. AS juga tengah berusaha merangkul Rusia untuk masalah Iran, serta mengharapkan bantuan logistik untuk pasukannya di Afghanistan. (ito/JPNN)
TBILISI - Rusia menyampaikan peringatan tegas, bahwa meraka tak akan membiarkan Georgia menghidupkan kembali militernya, kendati suara-suara dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun