Asyam Korban Diksar, Pernah Diundang Presiden Jokowi
TGC merupakan pendidikan dasar (diksar) bagi para anggota baru Mapala Unisi, kelompok pencinta alam UII.
Tiga korban tewas itu adalah Muhammad Fadli, 20, yang meninggal Jumat (20/1), setelah sempat dirawat di Puskesmas Tawangmangu; disusul Syaits Asyam, 19, Sabtu (21/1) di RS Bethesda Jogjakarta; dan terakhir Ilham Nurfadmi Listia Adi, 20 yang meninggal Senin malam (23/1) juga di RS Bethesda.
Tragedi itu juga mengakibatkan puluhan peserta diklat lainnya mengalami luka-luka. Hingga kemarin, masih ada sepuluh mahasiswa UII yang dirawat di Jogja International Hospital (JIH). Diduga, ada tindak kekerasan selama diksar berlangsung.
Menurut ibu Asyam, Handayani, dirinya tidak langsung diberi tahu panitia bahwa anaknya telah dirawat di RS Bethesda.
Dia baru dikabari beberapa saat sebelum anaknya mengembuskan napas terakhir.
’’Saya sampai rumah sakit jam 11.30 lebih. Saya shock melihat kondisi anak saya karena tubuhnya penuh luka. Napasnya juga sudah terengah-engah dan bicaranya tidak jelas. Tapi, masih bisa menceritakan kronologi kejadian di sana (Gunung Lawu, Red),” katanya.
Handayani sempat mendengar kabar dari teman Asyam bahwa sebenarnya Asyam sudah tidak kuat.
Dia ingin mengundurkan diri dari diksar, tapi dilarang panitia. Bahkan, Asyam malah ditarik dan dipisahkan dari rombongan diksar lainnya.
Syaits Asyam, satu di antara tiga korban meninggal dalam diksar Mapala UII (Unisi) Jogjakarta.
- Mapala UI Mengampanyekan Pendakian Netral Karbon, Ternyata Ini Maksudnya
- Diduga Video Diksar Mapala UII Sudah Dihapus
- Sanksi Tegas! Sembilan Mahasiswa Dikeluarkan Dari UII
- Ternyata Ada Rekaman Diksar Maut Mapala UII
- Tersangka Diksar Maut Terserang Flu dan Batuk
- Dua Tersangka Diksar Maut Mapala Akui Lakukan Kekerasan