Asyik, Pemkot Siapkan Pelatihan Sampai Uji Sertifikasi Terapis Spa

Asyik, Pemkot Siapkan Pelatihan Sampai Uji Sertifikasi Terapis Spa
Ilustrasi. FOTO: dok/jawa pos

jpnn.com - SURABAYA - Gelombang pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dihadapi Indonesia pada akhir 2015 tidak bisa dianggap enteng. Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya berharap momentum itu membuat masyarakat lebih gigih berjuang agar bisa bertahan. Salah satunya, mengurus sertifikasi profesi sebagai bekal menghadapi persaingan.

Sejak awal 2015, Pemerintah Kota Surabaya sengaja menggelontorkan dana yang lebih besar agar pengurusan sertifikasi warganya bisa gratis. Selain itu, disnaker menyediakan pelatihan keterampilan yang sudah disesuaikan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). 

''Jadi, warga yang tidak memiliki keahlian bisa ikut pelatihan ini sampai uji sertifikasi,'' ujar Kepala Bidang Penempatan, Pembinaan, dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Kota Surabaya Irna Pawanti kemarin.

Saat ini pelatihan yang disediakan disnaker adalah bidang TIK, pariwisata dan perhotelan, serta terapi spa. Disnaker juga menggandeng lembaga pelatihan kerja, baik dari swasta maupun milik pemerintah. Tiga bidang tersebut menjadi perhatian utama pemkot karena sesuai dengan visi Surabaya sebagai kota perdagangan dan jasa.

Uji kompetensi itu pun sudah dijadwalkan pada bulan tertentu. Bidang pariwisata-perhotelan serta terapi spa dijadwalkan pada Januari-April. Bidang TIK dijadwalkan pada Januari-Agustus. ''Memang, sertifikat tidak menjamin pelamar mendapat pekerjaan. Tapi, setidaknya, mereka sudah mempunyai senjata untuk bersaing dengan pelamar lainnya,'' katanya.

Sementara itu, tenaga kerja yang sudah bekerja selama dua tahun pada profesi tertentu bisa langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti uji kompetensi. Syaratnya, melampirkan bukti SK dari perusahaan tempatnya bekerja. ''Selain itu, siswa SMK bisa langsung mendaftar karena sudah belajar pada bidangnya,'' tuturnya. (ant/git/mas)

 

SURABAYA - Gelombang pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dihadapi Indonesia pada akhir 2015 tidak bisa dianggap enteng. Dinas Tenaga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News