Atasi Kekeringan, Kementan Intensifkan Mitigasi

Atasi Kekeringan, Kementan Intensifkan Mitigasi
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Foto: Humas Kementan

Diketahui, monitoring hari tanpa hujan dari BMKG per September 2019 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sudah tidak mengalami Hujan lebih dari 30 Hari.

Berdasarkan pantauan, terdapat + 100 Kabupaten/Kota yang terdampak kekeringan pada MK 2019 dengan total 264.968 Ha dan Puso 70.201Ha .

Total luas kekeringan (Januari-September) 2019 mencapai 264.968 Ha. Dimana 253.396 Ha dari total tersebut terjadi pada musim kemarau (April-Agustus). Sebagian besar kekeringan terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

"Apabila dibandingkan dengan luas tanam saat ini yang mencapai 9.552.848 Ha, persentase luas kekeringan pada musim kemarau masih sangat kecil berkisar 2,77 persen," ungkap Sarwo Edhy.

Luas areal sawah yang mengalami puso mencapai 70.201 Ha atau 26,49 persen dari total luas kekeringan dan 0,73 persen dari total luas tanam.

"Dampak kekeringan ini tidak berpengaruh nyata dalam mengurangi stok produksi beras Nasional sampai saat ini," pungkasnya. (adv/jpnn)

Kekeringan yang melanda Indonesia tahun ini berlangsung lebih lama. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa musim hujan yang biasanya berlangsung mulai awal bulan Oktober akan mengalami pemunduran selama beberapa minggu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News