Atribut Kampanye Pilkada 2018 Banyak Dipesan di Sini

Atribut Kampanye Pilkada 2018 Banyak Dipesan di Sini
Pilkada 2018. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang meyakini, Pilkada 2018 yang dilaksanakan serentak di 171 daerah menjadi salah satu indikator pemicu ekonomi Jakarta akan tumbuh di atas 6 persen pada 2018 mendatang.

“Walaupun pelaksanaan pilkada semua di luar Jakarta, tapi pada umumnya banyak juga yang belanja dan memesan berbagai atribut kampanye dari Jakarta. Saya kira hal ini akan menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di Jakarta bakal tumbuh di atas 6 persen," ujar Sarman di Jakarta, Jumat (29/12).

Menurut Sarman, atribut kampanye kemungkinan banyak dipesan dari Jakarta karena harganya relatif lebih murah dan lebih berkualitas.

"Jika setiap pasangan calon kepala daerah membelanjakan atribut kampanye sebesar Rp 500-600 juta, maka diperkirakan biaya belanja kampanye akan mencapai Rp 200 miliar," ucapnya.

Indikator lain, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta juga penting melahirkan kebijakan yang berpihak pada dunia bisnis dan usaha. Kemudian, merevisi kebijakan dan regulasi yang selama ini dianggap menghambat dunia usaha. Dengan demikian akan memacu penyediaan lapangan pekerjaan.

"Satu hal yang tak kalah penting, peran, fungsi dan pelayanan perizinan melalui Dinas Penanaman Modal dan PTSP semakin ditingkatkan. Mall pelayanan publik merupakan terobosan baru yang sangat diapresiasi oleh pelaku usaha. Namun harus dilakukan evaluasi secara berkala, sehingga kelemahan yang ada dapat diperbaiki," katanya.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta ini juga mengingatkan, Jakarta selama ini dikenal sebagai kota jasa. Karena itu sangat dibutuhkan kondisi yang aman dan nyaman, sehingga investor tidak ragu menanamkan modalnya di DKI Jakarta.

"Indonesia bakal memasuki tahun politik di 2018 dan 2019. Pelaku usaha mengharapkan kondisi tetap kondusif, sehingga tidak mengganggu aktivitas binis dan investasi," pungkas Sarman.(gir/jpnn)


Jika setiap pasangan calon kepala daerah membelanjakan atribut kampanye sebesar Rp 500-600 juta, maka diperkirakan biaya belanja kampanye akan mencapai Rp 200 M


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News