Atto Sampetoding: Gerakan Antihoaks Mendesak Dilakukan

Atto Sampetoding: Gerakan Antihoaks Mendesak Dilakukan
Hoaks. Ilustrasi: Ardissa Barack/JPNN.com

Politik bersifat abstrak karena berkaitan dengan preferensi dan persepsi masing-masing individu dalam menyampaikan kembali apa yang disampaikan dalam kampanye.

“Dalam skala negara, maka hajatan ini merupakan kegiatan tergorganisir maupun yang bersifat mandiri secara masal dalam rangka mendorong kandidat yang didukung bisa mendapat ‘panggung perhatian’ yang lebih dibanding kontestan lain,” ujar Atto.

Pengetahuan tentang konten hoax atau bohong ini masih minim di masyarakat, sehingga edukasi dan sosialisasi tentang hoax atau bohong ini perlu menjadi sebuah gerakan yang bisa dilakukan di lingkungan formil dalam pemerintahan, swasta dan organisasi sosial dan masyarakat, pendidikan dan keluarga sebagai unit terkecil.

Berita hoax atau bohong sudah pasti akan memberikan dampak negatif. Tidak ada data valid atau pembanding yang disampaikan secara akurat dan sesuai kenyataan. Tidak ada tujuan lain selain sifatnya untuk membangun opini negatif terhadap seseorang.

Seolah-olah kritis terhadap orang yag dituju tetapi sebenarnya untuk menurunkan kredibilitas sementara terhadap individu yang didukung membangun yang opini yang menutupi akurasi dan kenyataannya. Yang ada adalah penekanan pada penderitaan dan komponen cerita yang membangkitkan emosional.

“Yang perlu dilakukan secara proaktif adalah mengurangi efek berantai dari berita hoax tersebut,” harap Atto.

Di sini ada peran pemerintah, media berita dan penyiaran dan lembaga swasta dan masyarakat yang sudah kredibel untuk menjadi pihak yang netral dan penyeimbang yang memberikan informasi yang benar melalui kanal-kanal resmi dan sosial yang juga banyak diakses masyarakat.

Perangkat perundangan-undangan yang berlaku merupakan salah satu komponen penting dalam menjerat dan mencegah pihak manapun yang mempunyai maksud tidak baik dengan menyebarkan berita hoax atau bohong.

Teknologi digital yang dipakai sebagai sarana penyebaran berita hoax atau bohong, pada sisi lainnya juga merupakan perangkat yang canggih dalam menelusuri sumber atau asalnya, dari rekam jejak digital secara forensik.

“Dan tentunya partisipasi positif dari masyarakat yang melek media sosial dan peduli akan kehidupan masyarakat madani bisa ikut menyampaikan informasi terkait yang sesuai fakta” imbuh Atto. (mg8/jpnn)


Media komunikasi dengan dukungan teknologi komunikasi canggih, membuat informasi dapat disebarkan dalam waktu singkat sehingga kebenaran dan hoaks sulit dipilah


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News