Aussie Ingatkan Bom Susulan
Senin, 20 Juli 2009 – 11:52 WIB
Kedubes Australia di Jakarta menjadi target bom mobil pada 2004. Ketika itu, sembilan orang tewas. Dalam ledakan bom Bali I pada 2002, 88 warga Australia tewas. Sejumlah warga Australia kembali menjadi korban dalam tragedi bom Bali 2005.Travel advisory tersebut juga menyatakan, para staf diplomatik Kedubes maupun Konsulat Australia di Indonesia diminta siaga. "Karena situasi akhir-akhir ini, keamanan di Kedubes Australia di Jakarta dan Konsulat di Bali ditingkatkan pada level tertinggi," tutur pernyataan itu.
Baca Juga:
Dalam perkembangan yang lain, Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd memastikan bahwa tiga warganya tewas dalam ledakan di Jakarta Jumat lalu. Dia mengonfirmasikan bahwa Garth McEvoy, salah satu eksekutif perusahaan pertambangan Australia, termasuk korban tewas setelah sebelumnya tercatat dalam daftar orang hilang.Sebelumnya, pihak yang berwenang di Indonesia menyebut nama McEvoy dalam daftar korban tewas. Kemarin Menlu Australia Stephen Smith juga berada di Jakarta untuk melihat lokasi ledakan. Australia melaporkan dua warganya juga tewas dalam serangan bom itu. Yakni, diplomat Craig Senger dan eksekutif perusahaan SDM Nathan Verity.
Rudd melukiskan serangan bom itu "mengerikan dan juga menggemparkan". Australia menuntut para pelaku maupun orang-orang yang bertanggung jawab dibawa ke meja hijau. "Pemerintah Australia akan membantu supaya para pelaku kekerasan dan aksi pembunuhan barbar ini diadili secara setimpal," tegas Rudd. (AFP/dwi)
MELBOURNE - Pemerintah Australia mendesak seluruh warganya mempertimbangkan ulang rencana berkunjung ke seluruh wilayah Indonesia. Mereka Senin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara