Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?

Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?
Delanera Bianca Margaretha mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah sambil bekerja di Melbourne (Foto: Supplied)

Namun, menurutnya, di kantor tersebut masih ada 2-3 orang yang bekerja setiap harinya sehingga tetap harus ada orang yang membersihkan kantor.

"Jam kerja saya sesuai kontrak sebenarnya jam 15.00 sampai 1900 setiap hari. Tapi karena di jam segitu tidak ada yang bekerja saya jadi dialihkan jam 17.30 sampai 21.30 malam."

Dari sejumlah tenaga kebersihan di kantor tersebut, Retha menjadi salah satu yang masih diperbolehkan bekerja karena faktor usia.

"Banyak cleaner yang sudah berusia 50 tahunan keatas dianjurkan untuk ambil cuti tahunan karena untuk menjaga kesehatan mereka juga."

Bekerja sebagai tenaga kebersihan, Retha mengaku tidak malu atau gengsi.

"Saya tidak merasa gengsi. Karena saya memang hobi bersih-bersih, justru malah jadi peluang buat saya dapat hobi yang dibayar," katanya lagi.

Bahkan, karena pekerjaannya inilah sudah setahun belakangan ini Retha mengaku sudah mandiri dan tidak lagi mengandalkan kiriman dari orang tua untuk biaya hidup dan bayar uang kuliah.

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia


Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News