Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?

Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong. Tapi tetap saja bagi sejumlah 'backpacker' tidaklah mudah mendapatkan kerja di tengah pandemi virus corona.
Seperti yang dijelaskan oleh Erick Tjendrawira, yang sudah enam bulan berada di Australia menggunakan visa Work and Holiday (WHV).
Erick merasa beruntung masih bekerja di sebuah pabrik makanan yang memproduksi protein bar, sejenis makanan ringan.
"Sebenarnya pekerjaan di Australia banyak sebelum ada COVID-19. Tetapi gara-gara situasi COVID-19 agak susah untuk cari pekerjaan," katanya.
Erick mencontohkan, sebelum masa pandemi, ia menemukan banyak lowongan pekerjaan di Facebook group yang ia ikuti.

Kini, menurutnya, yang terjadi justru sebaliknya.
"Sekarang malahan orang-orang mencari kerjaan di group," kata Erick kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.
Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS