Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?

Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?
Delanera Bianca Margaretha mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah sambil bekerja di Melbourne (Foto: Supplied)

Dari pengamatannya, sekarang banyak pemegang WHV yang sebelumnya bekerja di kota-kota besar, beralih ke daerah regional atau pedesaan untuk bekerja di bidang pertanian.

"Karena kondisi pekerjaan di kota kurang stabil," menurutnya.

Erick mengatakan bekerja di industri produksi makanan selama empat bulan terakhir juga mengalami naik turun.

"Dari Maret sampai Juni kemarin pabrik saya sibuk sekali, biasa dapat 4 sampai 5 hari kerja dalam seminggu," tuturnya.

Tapi sejak awal Juni lalu ia mengaku jadwal kerjanya berkurang, karena menurutnya 'panic buying' yang mulai berkurang.

"Shift kerja saya sekarang menjadi satu sampai tiga hari kerja," jelasnya.

Untuk mengantisipasi kondisi pekerjaannya ini, Erick sempat berpikir untuk kembali ke wilayah regional, karena ia pernah memiliki pengalaman kerja sebelumnya di sektor pertanian di negara bagian Victoria dan Queensland.

"Kemarin sempat kepikiran mau balik ke farm, tetapi manajer dari pabrik tiba-tiba telepon saya, [menanyakan] apakah bisa kerja dalam periode Juni tetapi shift berkurang," katanya yang mengurungkan niatnya ke pertanian.

Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News