Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?
Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.
Pemerintah Australia akan mengkaji lapangan kerja
Sektor pertanian di Australia adalah salah satu sektor yang merasakan dampak dari pandemi COVID-19.
Kini pemerintah Australia sedang membentuk tim di parlemen untuk membantu sektor pertanian, juga sektor lainnya, seperti kesehatan dan pariwisata, agar bisa bangkit kembali.
Salah satu fokus dari tim tersebut adalah menyelidiki jumlah pekerjaan yang lowong akibat berkurangnya para backpackers yang datang selama pandemi.
Menurut perkiraan, setidaknya ada kekurangan hingga 50 ribu 'backpackers' atau yang biasa disebut sebagai pemegang 'Work and Holiday Visa' (WHV), akibat pembatasan perjalanan internasional saat ini.
Pemerintah akan berusaha untuk melihat lebih lanjut apakah lowongan pekerjaan yang ditinggalkan oleh para backpackers tersebut bisa diisi oleh warga Australia sendiri.
Hal ini mengingat angka penganguran di Australia akibat pandemi diperkirakan akan naik menjadi 10 persen.
Pandemi virus corona
Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka