Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?

Tiga tahapan pelonggaran di Australia

Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.
Pemerintah Australia akan mengkaji lapangan kerja
Sektor pertanian di Australia adalah salah satu sektor yang merasakan dampak dari pandemi COVID-19.
Kini pemerintah Australia sedang membentuk tim di parlemen untuk membantu sektor pertanian, juga sektor lainnya, seperti kesehatan dan pariwisata, agar bisa bangkit kembali.
Salah satu fokus dari tim tersebut adalah menyelidiki jumlah pekerjaan yang lowong akibat berkurangnya para backpackers yang datang selama pandemi.
Menurut perkiraan, setidaknya ada kekurangan hingga 50 ribu 'backpackers' atau yang biasa disebut sebagai pemegang 'Work and Holiday Visa' (WHV), akibat pembatasan perjalanan internasional saat ini.
Pemerintah akan berusaha untuk melihat lebih lanjut apakah lowongan pekerjaan yang ditinggalkan oleh para backpackers tersebut bisa diisi oleh warga Australia sendiri.
Hal ini mengingat angka penganguran di Australia akibat pandemi diperkirakan akan naik menjadi 10 persen.
Pandemi virus corona

Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS