Australia Tak Laku Lagi, Pekerja Terampil Kini Lebih Memilih 3 Negara Ini
Berbekal visa kerja sambil berlibur, Ariel Azzimonti tiba di Australia untuk pertama kalinya, dengan membawa serta keahlian sebagai penata rambut dengan kemampuan bahasa Inggris seadanya.
Delapan tahun kemudian dia sudah menjadi warga negara, lancar berbahasa Inggris, menjalani kuliah bidang musik serta aktif bermain musik jazz bersama temannya.
Sebelum pandemi COVID-19, Ariel membayangkan dirinya akan membina rumah tangga di Kota Sydney.
Namun penutupan perbatasan membuatnya tak bisa mengunjungi keluarganya di Argentina.
Kini ia berpikir ulang rencana masa depannya di Australia.
"Agak menyulitkan juga," ujarnya.
"Keluarga sangat khawatir sementara kita berada di belahan dunia lain."
Menurut laporan komite migrasi Parlemen Australia, sejak perbatasan ditutup pada bulan Maret tahun lalu, lebih dari 500.000 penduduk sementara telah meninggalkan negara Australia.
Di bulan Juni lalu, Pemerintah Australia mengakui adanya kekurangan pekerja terampil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat