Australia Tidak Konsisten Mengumpulkan Data Warga Penerima Vaksin Berlatar Belakang Etnis

Australia Tidak Konsisten Mengumpulkan Data Warga Penerima Vaksin Berlatar Belakang Etnis
Tidak seperti Australia, di Inggris dan Amerika Serikat data mengenai etnis warga dicatat sebagai bagian dari program vaksinasi. (Reuters: Sandra Sanders)

Data negara kelahiran juga tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai migran generasi kedua atau ketiga yang lahir di Australia.

"Penting sekali memiliki data etnis karena kita bisa mengidentifikasi apakah ada masalah keraguan mendapatkan vaksin COVID, namun juga penting dalam aspek lain, yaitu masalah kesehatan," kata Professor Dantas.

Di Kanada, misalnya, pihak berwenang menemukan bahwa jumlah warga etnis Punjabi yang menjalankan tes COVID, dari India atau Pakistan, lebih kecil dan tingkat kematian di kalangan mereka lebih tinggi dari populasi pada umumnya.

Menurut Profesor Dantas, dengan informasi seperti ini pihak berwenang bisa menerapkan kebijakan khusus dengan sasaran etnis tertentu.

Beberapa negara bagian tidak memiliki data sama sekali

Di luar negara bagian Victoria, pengumpulan data berkaitan dengan keberagaman warganya berbeda-beda tingkatnya.

Negara bagian New South Wales, ACT (Canberra), Queensland, dan Australia Selatan mengumpulkan informasi mengenai negeri kelahiran dan bahasa utama yang digunakan di rumah.

Data mengenai komunitas Aborigin dan warga Kepulauan Selat Torres dikumpulkan oleh semua negara bagian.

Namun negara bagian Wilayah Australia Utara, Australia Barat, dan Tasmania tidak mengumpulkan data mengenai latar belakang budaya warga sama sekali.

Mengumpulkan data etnis di Australia adalah faktor  kunci dalam memerangi COVID-19 dan keberhasilan program vaksinasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News