Awas, Ini Bahaya Ponsel Pasar Gelap

Awas, Ini Bahaya Ponsel Pasar Gelap
Handphone. Foto: Pixabay

“Kita tahu bersama android ini sistem yang terbuka, siapa pun sebenarnya bisa memodifikasi OS bawaan dengan berbagai macam tujuan. Bila ada malware yang disisipkan ini sangat berbahaya, karena jelas akan merugikan konsumen tanah air,” kata Pratama, Selasa (28/3).

Pratama menambahkan ponsel pintar BM terutama dengan OS Android seharusnya membawa OS Stock bukan OS distributor atau pihak ketiga.

OS Stock adalah OS android resmi bawaan dari produsen, sehingga bisa dibilang aman.

Sedangkan OS distributor sering disebut dengan OS abal-abal, karena biasanya tidak stabil dan sering dituduh menyertakan malware untuk kepentingan iklan.

“Ponsel BM ini kalau kita lihat di pasaran banyak juga memakai OS abal-abal. Jelas ini memperbesar kemungkinan data kita dicuri. Apalagi bila kita melakukan transaksi keuangan lewat ponsel, besar kemungkinan data diambil dan proses transaksi diubah,” jelas chairman lembaga riset keamanan siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) ini.

Selain itu, lanjut dia, keberadaan malware bawaan ini mengakibatkan adanya spam iklan, juga membuat baterai dan penggunaan data lebih boros.

Namun, kata Pratama paling berbahaya adalah malware tersebut bisa mengumpulkan data pengguna, terutama aktivitas perbankan yang menggunakan SMS dan internet banking.

“Sebaiknya pemerintah tegas, karena selain membahayakan masyarakat Indonesia sebagai konsumen, ponsel BM ini juga membuat negara kehilangan pajak cukup besar,” kata mantan pejabat Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) ini.

Kejahatan yang menyasar nasabah perbankan semakin marak di seluruh dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News