AWAS! Kelompok Lain Bisa Hancurkan Negara Tanpa Senjata
jpnn.com, MALANG - Proxy War merupakan salah satu perang yang menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk menghancurkan suatu negara tanpa menggunakan peluru (kekuatan militer) dengan menggunakan berbagai aspek, baik ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
“Cukup dengan mengadu domba antar kelompok warga negara dapat membuat negara tersebut terpecah belah,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara Dialog Proxy War Ketahanaan Informasi Nasional di Gedung Sport Center UIN, Malang, Jawa Timur, Jumat (24/11).
Dialog dengan tema ‘Mewujudkan Indonesia sebagai Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global’ itu diikuti sekitar 3.545 Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Melihat perkembangan penggunaan telepon seluler, menurut Jenderal Gatot, internet dan media sosial yang sangat luar biasa, kalau tidak waspada Indonesia sangat rawan menjadi kancah Proxy War. Proxy War dapat dilakukan dengan menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial.
“Sebenarnya apabila semua anak bangsa ini sadar dan bersatu melawan hoaks maka moral karakter mental Indonesia akan lebih hebat,” ucapnya.
Sebenarnya tidak terlalu sulit dan cukup simpel untuk membendung Proxy War di Tanah Air yaitu jangan menyebarkan informasi yang menimbulkan kemarahan.
“Kalau ada berita negatif yang berpotensi menyebabkan ketersinggunan dan mengadu domba dan tidak jelas sumbernya dihapus saja,” ujarnya.(fri/jpnn)
Cukup dengan mengadu domba antar kelompok warga negara dapat membuat negara tersebut terpecah belah
Redaktur & Reporter : Friederich
- Bagi Jenderal Maruli, Pengubahan KKB ke OPM Berdampak Seperti Ini
- Malam-Malam Gerebek Sebuah Gudang, Anggota TNI Temukan Barang Bukti Ini, Waduh
- Ada Oknum Kodam I Bukit Barisan Dipecat Gegara Terlibat Narkoba
- Hadiri Bedah Buku Karya Kasal Muhammad Ali, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista
- Kepala Suku Ini Minta TNI-Polri Bertindak Tegas terhadap KKB
- Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya