Awas, Ketegangan Pendukung Ganjar dan Prabowo Bisa Untungkan Anies Baswedan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif TSRC Yayan Hidayat mengatakan dalam kontestasi politik, ketegangan hubungan antara pendukung bisa menguntungkan calon lain.
Hal itu, diprediksi terjadi jika ketegangan antar pendukung Ganjar dan Prabowo terus berlanjut dalam kontestasi Pilpres 2024.
Ketegangan itu, diprediksi bakal merugikan kedua kelompok ini secara elektoral.
Sebab, secara tren elektoral dari periode Januari 2023 hingga Mei 2023 diantara 3 (tiga) nama Capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan masih berada di bawah 50 persen.
"Artinya, pertarungan masih sangat dinamis," kata Yayan di Jakarta, Selasa (16/5).
Yayan menuturkan dalam berbagai simulasi pasangan calon, terlihat persaingan suara ketat terjadi antara Ganjar dan Prabowo.
Namun, Anies selalu berada pada urutan terbawah. Ketegangan politik yang berlebihan antara Ganjar dan Prabowo akan memicu sentimen negatif dan memunculkan kejenuhan pada pemilih.
Hal ini tentu menguntungkan Anies Baswedan secara elektoral.
Meskipun Anies selalu berada pada urutan terbawah dalam berbagai hasil survei, tetapi jangan lupa bahwa terdapat kecenderungan peralihan suara pemilih Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019 ke Anies Baswedan yang cukup signifikan.
Direktur Eksekutif TSRC Yayan Hidayat mengatakan ketegangan hubungan antara pendukung pendukung Ganjar dan Prabowo bisa menguntungkan Anies Baswedan
- Legislator Tak Setuju Satgas PHK Prabowo Mengambil Alih Tugas Kemenaker
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Dukung RUU Perampasan Aset, Prabowo Sentil Koruptor: Enak Saja Sudah Nyolong...
- Aktivis Sebut Prabowo Telah Membuktikan Komitmen terhadap Kesejahteraan Buruh
- Semester Pertama Pemerintahan Prabowo: Ini 10 Menteri Paling Berprestasi
- Hadiah Prabowo Subianto Untuk Para Buruh Pada Momen May Day 2025