Awas, Pencurian dan Perampokan Bakal Marak

Awas, Pencurian dan Perampokan Bakal Marak
Awas, Pencurian dan Perampokan Bakal Marak
Ada potensi aksi kriminalitas melonjak, tapi kata Adrianus, ini sekaligus menjadi peluang aparat kepolisian untuk membekuk kembali para napi itu. "Maka masyarakat harus diingatkan kewaspadaannya, kerjasamanya. Jika mereka mencuri, merampok, jika masyarakat peduli, maka mereka gampang tertangkap lagi," ujar pria yang pernah menjadi Anggota Badan Pertimbangan Pemasyarakatan, Ditjen Pemasyarakatan, Departemen Hukum & HAM RI (2009-2011) itu.

Nah, khusus napi yang berasal dari luar Kota Medan, menurut Adrianus, sebenarnya relatif lebih gampang untuk ditangkap. Pasalnya, sebagai seorang buronan, napi yang kabur itu teramat gampang dikenali.

"Biasanya baju lusuh, tampang kelaparan karena tak punya uang untuk beli makan. Mereka juga tak punya orientasi waktu dan tempat. Berkeliaran. Jika warga masyarakat Medan dan sekitarnya punya kepedulian yang tinggi, sebenarnya tidak susah untuk menangkap mereka," ulas anggota Kompolnas itu.

Sayangnya, menurut mantan penasehat Kapolri itu, masyarakat Kota Medan punya tipologi mengelompok. "Ada perumahan China, ada Melayu, ada Keling, dan sebagainya. Nah, kalau napi yang kabur itu pintar, mereka akan masuk ke kelompok yang dianggap akan mendukungnya. Kalau seperti ini yang terjadi, maka butuh waktu bagi polisi untuk menangkapnya," ujar Adrianus.

JAKARTA - Jajaran kepolisian berkejaran dengan waktu. Jika ratusan napi yang kabur  dari Lapas Tanjunggusta tak cepat dibekuk, maka aksi kriminalitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News