Awas, Penderita Penyakit ini Berisiko Gagal Jantung
Penyebabnya, henti napas atau apnea sehingga tubuh tidak menerima oksigen saat tidur akibat ada penutupan jalan napas. Menyebabkan getaran pada tenggorokan atau jalan napas.
Sumbatan di hidung, belakang hidung, tenggorokan karena amandel, langit-langit, iritasi asam lambung, pembengkakkan pita suara dan dasar lidah berkontribusi pada kondisi mendengkur.
Lebih lanjut, mendengkur termasuk gangguan saat tidur atau Obstructive Sleep Apnea (OSA) dengan angka kejadian meningkat di usia tua baik itu pada laki-laki maupun perempuan.
Selain dengkuran yang kerap tak disadari penderitanya, mereka yang mendengkur saat malam juga kerap tersedak, batuk-batuk, tidur tidak nyenyak, sering buang air kecil (BAK).
Kemudian, karena tidur malamnya tidak berkualitas, saat bangun di pagi mengalami sakit kepala, mengantuk, sulit berkonsentrasi dan kelelahan.
Pada anak, hiperaktif bisa menjadi gejala yang perlu diwaspadai orang tua.
Mereka perlu mendapatkan pemeriksaan pada jalan napasnya, untuk mengetahui pasti gejala OSA yang dapat menyebabkan konsentrasi anak berkurang.
Dengkuran yang muncul awalnya bisa sesekali.
Penderita penyakit ini sebaiknya berhati-hati, karena sangat berisiko mengalami gagal jantung.
- Cegah Obesitas dengan Mengonsumsi 6 Makanan Ini
- 3 Manfaat Jus Pare, Cegah Anda Mengalami Obesitas
- Penderita Obesitas Ingin Menurunkan Berat Badan, 4 Cara Ini Bisa Membantu Anda
- 5 Manfaat Gula Aren, Bikin Deretan Penyakit ini Ogah Menyerang
- 4 Makanan dan Minuman Ini Bikin Anda Mudah Mendengkur Saat Tidur
- Anda Sering Mendengkur, Segera Atasi dengan 8 Cara Alami Ini