Awiek: Narasi Pembubaran MUI Berlebihan dan Mengada-ada

Awiek: Narasi Pembubaran MUI Berlebihan dan Mengada-ada
Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi (Awiek). Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi menilai narasi tentang pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ramai di media sosial ialah isu yang mengada-ada.

"Sangatlah berlebihan dan mengada-ada," kata Awiek sapaaan Achmad Baidowi dalam keterangan persnya, Sabtu (19/11).

Narasi pembubaran MUI ramai menyusul ditangkapnya seorang anggota lembaga tersebut yaitu Ustaz Ahmad Zain an-Najah (AZA) atas dugaan keterlibatan dalam tindak pidana terorisme.

Menurut Awiek, keterlibatan Ustaz Ahmad dalam tindak pidana terorisme bukan mengatasnamakan MUI alias dilakukan pribadi.

"Keterlibatan AZA dalam kasus terorisme merupakan aksi individu bukan aksi kelembagaan. Buktinya, lebih banyak pengurus MUI yang tak sependapat dengan aksi terorisme," ujar Ketua DPP PPP itu.

Toh, kata dia, MUI telah menonaktifkan Ustaz Ahmad setelah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri. Sikap itu menunjukkan komitmen lembaga yang dipimpin Miftachul Akhyar agar bersih dari oknum yang melakukan pidana.

"MUI sebagai wadah berhimpunnya ormas-ormas Islam masih sangat dibutuhkan untuk membina umat. Apa lagi di dalamnya terdapat tokoh-tokoh kompeten di bidang keilmuan," beber dia.

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/11).

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi menilai narasi tentang pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ramai di media sosial ialah isu yang mengada-ada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News