Ba'asyir Bantah Terlibat Jaringan Teroris Aceh

Ba'asyir Bantah Terlibat Jaringan Teroris Aceh
Ba'asyir Bantah Terlibat Jaringan Teroris Aceh
Ba`asyir menegaskan, beberapa pihak juga sempat memberikan informasi bahwa penangkapan terhadap sejumlah anggota JAT tersebut merupakan bagian dari sekenario atau upaya besar untuk menangkap dirinya. Hal itu sengaja dikait-kaitan dengan harapan bahwa dia kelak juga bisa diseret dalam kasus serupa. "Secara organisasi dan kegiatan, JAT berbeda dengan kelompok teroris di Aceh. Meski demikian, JAT masih saja dikait-kaitkan dengan gerakan teroris,"  bebernya.

 

Selama ini, lanjut Ba"asyir, kegiatan anggota JAT dan laskar tidak ada kaitannya dengan jaringan teroris manapun. Mengenai adanya pernyataan Mabes Polri yang menyebutkan bahwa salah satu anggota JAT di Jakarta yang dikatakan telah berhasil menggalang dana jihat hingga ratusan juta rupiah, Ba`asyir mengaku masih ragu dan sanksi jika uang tersebut benar-benar berasal dari para donator yang ingin menyumbang untuk tindakan visabilillah.

"Kita biasa mencari dana-dana Fisabilillah untuk pembiayaan laskar dan jamaah. Namun dana yang kami miliki tidak sebanyak yang disampaikan Polisi kemarin,"  ujarnya.

Ba"asyir mengatakan, Ustad Abdul Haris yang disebut sebut oleh polisi sebagai donatur Rp 400 juta itu memang Amir JAT Wilayah Jakarta. Namun dia merasa tidak yakin bahwa uang Rp 400 juta itu benar-benar milik Ustad Haris. Menurut Ba"asyir, Selama ini kondisi kehidupan Haris bukanlah orang yang kaya dan memiliki banyak uang. Oleh karena itu, sangat mengherankan jika Ustad haris memiliki uang sebanyak itu untuk di sumbangkan ke dalam fisabilillah.  "Selama ini, untuk membayar kontrakan markas JAT di Jakarta Rp 40 Juta saja susah. Bagaimana mungkin dia punya dana sekian banyak,"  gurau Ba"asyir.

SOLO - Amir Jamaah Anshorut Tauhid, Abu Bakar Ba"asyir membantah tudingan keterlibatan dirinya terhadap jaringan teroris di Aceh. Menurut dia, olah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News