Babi Bebek

Oleh: Dahlan Iskan

Babi Bebek
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Definisi yang paling mendekati adalah virus itu parasit sejati," tulis Indro (halaman 3). Bahasa sono-nya: parasit obligat. Yakni parasit yang menumpang dan tergantung sepenuhnya pada sel makhluk hidup yang dimasukinya.

Ditulis juga di bab itu: lantas apa tujuan hidup virus? Tujuan virus hanya satu: mereplikasi diri. Ia tidak punya tujuan membunuh manusia. Hewan pun tidak. Juga tumbuhan. Kematian itu hanya akibat saja.

Bahkan, dalam aksinya, virus itu tidak ngawur. Ia tidak bisa masuk ke sembarang sel. Kalaupun bisa masuk ke beberapa jenis sel ia tidak mau membuat infeksi sel itu. Tidak bisa.

Setiap jenis virus punya darling sel tertentu. Istilah sono-nya: sel target. Kalaupun bisa masuk ke sel yang bukan darling-nya, virus itu hanya diam saja di situ.

Sebagai peneliti virus yang serius Indro punya koleksi berbagai macam virus. Orang seperti ia tidak sama dengan kita-kita pada umumnya. Kita takut virus. Bahkan ada yang sampai paranoid. Ia tidak.

Kalau sudah menggeluti virus, Indro tidak ingat lagi kalau ia itu dokter hewan. Ini ilmu virus. Bukan ilmu hewan. Dokter hewan itu kuliahnya di S1.

Ia pindah ke ilmu virus. Berarti tidak melulu lagi mendalami ilmu hewan. Apalagi, apa sih bedanya manusia dengan hewan dan tanaman –dalam hal ilmu susunan selnya.

Bab terpendek di buku itu tidak sampai setengah halaman. Dua menit selesai membacanya. Yakni bab ''apakah antibiotik bisa membunuh virus''.

Indro sudah meneliti berbagai macam virus kecuali virus ASF yang menyerang babi. Virus ASF itu, katanya, ganas sekali. Tingkat kematiannya...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News