Baby Doc Dijerat Korupsi
Kamis, 20 Januari 2011 – 14:38 WIB
PORT-AU-PRINCE - Pemerintahan Presiden Rene Preval bertindak tegas kepada Jean-Claude Duvalier (Baby Doc). Kurang dari 48 jam setelah putra mendiang Francois Duvalier (Papa Doc) itu menginjakkan kaki di tanah airnya, para penegak hukum Haiti menjeratnya dengan pasal antikorupsi. Dalam waktu dekat, dia akan menjalani sidang.
"Saat ini klien saya sudah bebas. Tapi, dia harus siap dipanggil sewaktu-waktu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujar Gervais Charles, pengacara Duvalier, kepada Agence France-Presse Selasa sore waktu setempat (18/1) atau dini hari kemarin WIB (19/1). Dia juga mengatakan bahwa kliennya sempat menjalani interogasi singkat setelah ditangkap Selasa lalu. Padahal, Duvalier baru tiba di Port-au-Prince Minggu malam (16/1).
Saat dijemput di Hotel Karibe tempatnya menginap, Duvalier memang tidak seperti sedang ditangkap polisi. Sama sekali tidak ada borgol yang melingkar di tangannya. Para petugas sengaja membiarkan mantan pemimpin bertangan besi itu melenggang dengan bebas. Bahkan, Duvalier terus melambaikan tangan sambil menebarkan senyum kepada para pendukungnya yang sejak Minggu malam memadati halaman hotel.
Iring-iringan mobil polisi membawa Duvalier dan pasangannya, Veronique Roy, ke gedung pengadilan Port-au-Prince. Didampingi Charles, pria yang dilantik menjadi presiden pada usia 19 tahun itu lantas menjalani interogasi. Setelah sekitar empat jam diperiksa, Duvalier bebas. " Ya. Klien saya memang dikenai beberapa dakwaan terkait korupsi. Tapi, saya tidak bisa memahami arti semua ini," keluh Charles.
PORT-AU-PRINCE - Pemerintahan Presiden Rene Preval bertindak tegas kepada Jean-Claude Duvalier (Baby Doc). Kurang dari 48 jam setelah putra mendiang
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas