Bagaimana Gaya Kepemimpinan Firli Bahuri? Febri Diansyah Jawab Begini

"Mungkin ini satu paket, ada revisi dan kemudian pimpinan baru. Sehingga visi misi dirumuskan kembali, menyesuaikan dengan undang-undang baru dan juga program pemerintah," ucapnya.
Apakah kinerja KPK saat ini lebih baik atau lebih buruk dari periode kepemimpinan sebelumnya?
Febri Diansyah mengaku kurang tepat untuk menjawab. Ia mengatakan, lebih baik masyarakat yang menilai.
"Saya kira dengan indikator-indikator yang objektif, bisa dengan mudah dinilai. Kinerjanya bagaimana, penindakannya bagaimana, dilihat dari jumlah (kasus yang ditangani), kemudian level aktornya," kata Febri.
Menurut mantan penggiat antikorupsi Indonesia Corruption Watch (ICW) ini, level aktor penting menjadi indikator, karena kehadiran lembaga antirasuah pada awalnya diharapkan menangani kasus-kasus besar.
Kalaupun ada kasus dugaan korupsi kecil yang ditangani, sasarannya tetap untuk membongkar kasus yang lebih besar.
"Penangkapan level aktor ini bisa menjadi analisis KPK bekerja efektif atau tidak. Nilai suap yang diungkap atau kerugian negara yang diproses, itu juga bisa menjadi bahan evaluasi," katanya.
Febri Diansyah tidak menampik ada pihak yang menilai, indikator kesuksesan KPK juga harus dilihat dari kerja-kerja upaya pencegahan.
Febri Dinsyah mengakui gaya kepemimpinan Firli Bahuri berbeda jauh dengan pemimpin KPK dua periode sebelumnya. Lebih atau lebih buruk?
- KPK Ingatkan Guru & Dosen: Gratifikasi Bukan Rezeki
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance