Bagi Indonesia, Lebih Menguntungkan jika Donald Trump Kalah

Bagi Indonesia, Lebih Menguntungkan jika Donald Trump Kalah
Presiden AS Donald Trump di Cabinet Room Gedung Putih, di Washington, Selasa (14/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/AWW/djo

Kemudian, Bhima menilai stimulus ekonomi Partai Demokrat akan lebih besar untuk mendorong pemulihan daya beli kelas menengah di AS yang merupakan pasar besar produk garmen dan alas kaki dari Indonesia.

“Berbeda dengan Trump yang pro terhadap keringanan pajak bagi kelas atas atau elit,” ujarnya.

Biden juga mendorong upah minimum federal naik menjadi 15 dolar AS per jam dan akan berimbas pada permintaan barang dari Indonesia yang semakin besar jika daya beli di AS meningkat.

“Gelontoran stimulus di AS yang lebih besar akan mampu mempercepat pemulihan ekonomi global. Biden juga menaruh perhatian terhadap penanganan COVID-19 yang lebih serius dengan pendekatan sains,” jelasnya.

Sementara dari segi sektor keuangan, Bhima mengatakan jika Biden terpilih maka berdampak positif bagi kepentingan ekonomi Indonesia yang terlihat dari mulai masuknya dana asing ke bursa saham.

“IHSG sudah naik 5 persen dalam sebulan terakhir sehingga berada di level 5.207. Sesi pembukaan hari ini asing mencatat beli bersih atau nett buy Rp136,5 miliar merespons positif hasil pemilu di mana Biden unggul dibanding Trump,” katanya.

Biden, lanjut Bhima, turut memberikan angin segar ke arus modal asing jika terpilih karena investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market.

“Salah satu yang akan diincar pastinya obligasi pemerintah Indonesia karena tawarkan bunga yang tinggi kepada investor,” ujarnya. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Menurut ekonom Indef Bhima Yudhistira, jika Donald Trump kalah di Pilpres 2020, maka berdampak positif bagi ekonomi Indonesia.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News