Bahlil Ungkap Penyebab Fatal Pencabutan 2.078 Izin Usaha Pertambangan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap alasan dicabutnya 2.078 Izin Usaha Pertambangan (IUP) oleh Presiden Joko Widodo.
Bahlil menyebut ribuan IUP yang dicabut tersebut lantaran sudah diberikan bertahun-tahun, tetapi tidak kunjung beroperasi.
"IUP sudah dikasih, IPPKH dikasih, tetapi enggak dieksekusi. RKAB enggak dibuat-buat. Ada juga izin dikasih tetapi orangnya enggak jelas, yang seperti ini enggak bisa lagi," jelas Bahlil pada konferensi pers, Jumat (7/1)
Dia mengatakan dari 2.078 izin usaha pertambang yang dicabut tersebut merupakan 40 persen dari total 5.490 IUP.
Eks Ketua HIPMI itu ingin ke depannya kondisi seperti itu diharapkan tidak terjadi lagi.
Pemerintah menginginkan investasi yang berkualitas di mana investor juga menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk masyarakat.
"Negara ingin hadir untuk memberikan rasa keadilan terhadap sumber daya alam yang diperuntukkan sebesar-besarnya terhadap kemakmuran rakyat," ujar Bahlil.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyebutkan pemerintah tengah memperbaiki tata kelola sumber daya alam untuk pemerataan, transparansi, dan berkeadilan.
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap alasan dicabutnya 2.078 Izin Usaha Pertambangan (IUP) oleh Presiden Joko Widodo.
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta
- Tinggalkan Pinjol, Mari Berinvestasi di Pegadaian
- Ratusan Korban Investasi Bodong Berdemonstrasi di Mabes Polri, Nih Tuntutannya
- Kemnaker Ajak Jepang Investasi Berikan Pelatihan Bahasa bagi Kandidat SSW Indonesia
- Mahyudin: PDRB Kaltim Jangan Hanya Bertumpu pada Tambang, SDM Harus Disiapkan