Baik-Baik Saja

Oleh: Dahlan Iskan

Baik-Baik Saja
PT Garuda Indonesia (Persero) kembali menggelar Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF). Ilustrasi: Soetomo Samsu/JPNN.com

Komisaris lama yang satu lagi juga tidak menjabat lagi: Elisa Lumbantoruan. Ia juga banyak tahu soal pedalaman Garuda. Elisa pernah menjadi direktur Garuda di zaman Emirsyah Satar.

Saya tidak pernah mendengar Elisa pernah menyuarakan apa. Saya tidak berhasil menghubungi Elisa kemarin sore.

Peter dan Yenny pernah bersuara soal perlunya diambil langkah efisiensi di jumlah dan kesejahteraan awak pesawat. Direksi Garuda dianggap terlalu lemah di saat harus bertindak tegas.

Peter kelihatannya memang terlalu banyak tahu soal Garuda. Terutama mengenai permainan Dirut Garuda zaman Emirsyah Satar. Sejak tahun 2008. Yakni sejak Emir punya program utama leap frog.

Peter kini semakin siap untuk membongkar total permainan di Garuda itu. "Kapan?" "Dalam waktu dekat," jawabnya. "Lewat apa?" “Lewat Disway-lah," katanya.

Peter bukan hanya berhenti dari komisaris Garuda. Tahun lalu, Peter juga mengundurkan diri dari jabatan staf khusus menteri luar negeri. Alasannya: tidak mau makan gaji tanpa pekerjaan yang jelas. Apalagi gaji itu dari uang negara.

Peter, mantan pendiri RCTI dan duta besar Indonesia untuk Polandia itu kini masih menjabat di banyak direksi dan komisaris perusahaan swasta.

Boleh dikata susunan komisaris Garuda yang baru ini akan sangat berbeda dengan yang lama. Baik gaya maupun proses pembahasan masalahnya.

Pemerintah ingin Garuda lebih cepat ambil keputusan. Agar arah Garuda semakin jelas: ke restoran atau kuburan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News