Bakar 1.500 T

Oleh: Dahlan Iskan

Bakar 1.500 T
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ketika mengumumkan hasil riset itu pun Hindenburg sekalian mengumumkan: ia memegang saham Grup Adani yang bisa di-short selling.

Berarti Hindenburg yakin benar bahwa harga saham Grup Adani akan jatuh, setidaknya sampai 50 persen.

Ketika grup Adani sibuk membantah tudingan Hindenburg, perusahaan riset ini pinjam saham dalam jumlah besar. Dengan harga saham masih tinggi saat itu.

Saham itu ia jual. Uangnya diberikan kepada pemilik saham, dengan catatan: kalau harga saham sudah turun 50 persen sebagian uang tersebut untuk membeli kembali. Dengan harga murah.

Cukup dengan separo uang hasil penjualan bisa membeli saham dengan jumlah yang sama dengan saat menjual. Dengan demikian jumlah sahamnya tetap, tetapi masih punya separo uang dari hasil penjualan. Hindenburg dapat untung dari situ.

Hindenburg melihat grup Adani akan menimbulkan bencana di India. Bencana itu sebenarnya bisa dihindarkan kalau tidak ada kejahatan di dalamnya.

Nama Hindenburg sendiri diambil dari peristiwa tahun 1937: yang mengakibatkan 36 orang tewas. Di New Jersey, dekat New York. Itu akibat manusia yang kurang bertanggung jawab.

Hari itu balon zeppelin, yang terbang dari Jerman, akan mendarat di New Jersey.

SEHARI sebelum menghadiri peringatan Satu Abad NU hari ini, Presiden Jokowi bikin penasaran publik: jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi di sini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News