Bakrie Tunggak Bayar Obligasi
Selasa, 12 Maret 2013 – 02:42 WIB
JAKARTA - Perusahaan Grup Bakrie kembali menjadi sorotan. Kali ini, otoritas bursa melakukan penghentian perdagangan sementara (suspensi) terhadap saham PT Bakrieland Development. Bursa Efek Indonesia (BEI) mensuspen saham emiten berkode ELTY tersebut lantaran korporasi menunggak pembayaran pelunasan dan bunga ke 20 Obligasi I Bakrieland Development tahun 2008 seri B. Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre P. J. Toelle mengatakan seharusnya ELTY membayar pelunasan pokok dan bunga obligasi tersebut pada 11 Maret 2013. Namun, berdasarkan laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nomor KSEI-0938/DIR/0313 tanggal 8 Maret 2013, ELTY sebagai emiten belum memenuhi kewajibannya untuk melunasi utang obligasinya kepada KSEI yang menjadi agen pembayaran sampai dengan 8 Maret 2013.
Hingga perdagangan Senin (11/3), saham ELTY ditutup di level Rp 53. Selama setahun, return perdagangan saham ELTY minus 58,14 persen. Saat ini, kapitalisasi pasar ELTY mencapai Rp 2,35 triliun. Sebelumnya, pemeringkat efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sempat menurunkan peringkat obligasi Bakrieland dari idB menjadi idCCC.
Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran terkait tekanan likuiditas perusahaan untuk melunasi obligasi tersebut. Disebutkan, perseroan baru mengalokasikan dana sebesar Rp 160 miliar untuk pelunasan obligasi. Sementara sisanya Rp 120 miliar masih menunggu hasil divestasi asset.
Baca Juga:
JAKARTA - Perusahaan Grup Bakrie kembali menjadi sorotan. Kali ini, otoritas bursa melakukan penghentian perdagangan sementara (suspensi) terhadap
BERITA TERKAIT
- RUPST Tahun Buku 2023: Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun
- Jepang Tertarik Belajar dari Indonesia Soal Pengembangan Start-Up E-Commerce
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Salip Mobile Banking Lain, BRImo dan Sabrina dari BRI Sabet Penghargaan
- BMSG Teruskan Visi Keberlanjutan dan Penerapan ESG Bank Mandiri di Mancanegara
- Sinergi TikTok Shop & Tokopedia Diyakini Turut Percepat UMKM Go Digital