Bakteri E-coli Memakan Korban, Waspadai Jajanan Sekolah

Bakteri E-coli Memakan Korban, Waspadai Jajanan Sekolah
Bakteri E-coli Memakan Korban, Waspadai Jajanan Sekolah
Ketua Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DKI Jakarta Ubaidillah menilai BPLHD DKI Jakarta menjadi pihak yang paling bertanggungjawab atas timbulnya korban karena bakteri E-coli ini. Sebab, mereka seakan berpangku tangan melihat buruknya kondisi air sungai di ibu kota.

 Padahal, tercemarnya air sungai mengakibatkan air tanah juga tercemar. Rembesan air sungailah yang membuat air tanah yang dikonsumsi warga tercemar E-coli. “Kalau sudah begini Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo harus turun tangan. Evaluasi terhadap kinerja bawahanya harus dilakukan, jangan sampai menunggu jatuh korban yang lebih banyak lagi,” tuturnya.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Ahmad Husein Alayidrus menyayangkan pembiaran terhadap pencemaran sungai di ibu kota. Padahal, anggaran puluhan miliar rupiah telah dikucurkan ke dinas terkait dalam hal ini Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), agar secepatnya melakukan penanganan pada pencemaran sungai. “Namun kenyataanya sungai-sungai kita tetap tercemar,” ucapnya.

Politisi Partai Demokrat ini, mendesak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menginstruksikan bawahanya untuk bekerja maksimal. Sebab, tercemarnya sungai-sungai ini selain membahayakan kesehatan masyarakat juga membuat kota Jakarta tidak nyaman ditinggali. Slogan Jakarta Kian Tertata Kian Dicinta yang kerap diucapkan harus dibuktikan. “Jangan sampai slogan itu hanya sekedar slogan tanpa pembuktian,” tegasnya.

BAKTERI E-coli memakan korban di Jakarta. Seorang bocah umur lima tahun bernama Ruth, warga Jakarta Pusat, terserang demam selama satu minggu. Setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News