Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Mahfud MD Melihat Kejanggalan Ini

Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Mahfud MD Melihat Kejanggalan Ini
Suasana di sekitar kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (13/7). Saat ini, polisi masih melakukan olah TKP baku tembak antaranggota Polri di rumah Irjen Ferdy Sambo. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menyita perhatian Menko Polhukam Mahfud MD. Dia bahkan melihat ada kejanggalan.

Mahfud MD terang-terangan menyebut kejanggalan muncul pada penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya.

"Kasus itu memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan," tulisan Mahfud melalui akun @mohmahfudmd di Instagram, Rabu (13/7).

Dalam insiden itu, anggota Polri Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas dengan sejumlah luka tembak. Keluarga bahkan menemukan ada luka sayatan.

Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan anggota Polri lainnya berinisial Bharada E.

Brigadir J merupakan ajudan drive caraka (ADV) istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi Sambo, sedangkan Bharada E ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Versi polisi, bau tembak dipicu aksi pelecehan seksual dan penodongan pistol oleh Brigadir J terhadap istri jenderal bintang dua itu.

Mahfud MD pun menyatakan kredibilitas Polri dan pemerintah menjadi taruhan dalam pengungkapan kasus itu.

Menko Polhukam Mahfud MD ungkap poin kejanggalan ini pada kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo antara Brigadir J dan Bharada E.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News