Bali-Lombok Makin Seksi di Mata Investor Pariwisata

Bali-Lombok Makin Seksi di Mata Investor Pariwisata
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. Foto: Dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Bali dan Lombok kembali dilirik investor kelas dunia. Dari data yang dihimpun dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), akan ada penanaman investasi yang melibatkan jaringan hotel bintang asal Taiwan.

Penanaman investasi yang bergerak di bidang hospitality ini tengah mengkaji potensi bisnis di kawasan Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Indonesia menjadi salah satu negara prioritas bagi jaringan hotel tersebut. Potensi pertumbuhan ekonominya dianggap cukup tinggi. Jaringan hotel tersebut berminat untuk mendirikan hotel di kawasan wisata pantai di Bali dan Lombok,”  tutur Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Jumat (8/4).

Menurut Franky, pihaknya mendukung masuknya jaringan hotel sekelas bintang lima ke Indonesia. Bahkan dia meyakini, tak hanya jaringan hotel bintang lima yang laris. Sekelas bintang tiga pun, menurut Franky, memiliki pasar tersendiri. Marketnya terbuka luas dan juga potensial masuk ke Indonesia. "Trend kunjungan wisatawan ke Bali dan Lombok naik terus. Demandnya tinggi, pasarnya terbuka luas," ujar Franky.

Saat ini, posisi Indonesia dinilai penting oleh para investor. Utamanya yang ada di kawasan ASEAN. Ini terjadi lantaran  populasi Indonesia mewakili 40 persen dari total populasi Asia Tenggara. “Karenanya sektor-sektor pendukung seperti hotel sangat dibutuhkan dan merupakan salah satu sektor yang dipromosikan kepada para pelaku usaha di Taiwan,” tambah Franky.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, investor itu melihat prospek industry pariwisata ke depan. “Kita sudah membuktikan komitmen pemerintah di sektor pariwisata sangat serius. Bahkan pariwisata sudah ditempatkan sebagai salah satu sektor prioritas, selain infrastruktur, pangan, energi dan maritime. Action di lapangan, dengan 10 top destinasi prioritas yang di-drive pemerintah itu juga memberi kepercayaan bagi investor,” kata Arief Yahya.

Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi, Hiramsyah Sambudhy Thaib menambahkan Bali dan Lombok memang masih punya prospek. Mandalika Lombok, adalah salah satu dari 10 destinasi unggulan itu. 

“ITDC Mandalika, pengelola KEK Pariwisata Mandalika sudah mulai progress juga. Total 66 Ha (dari total target konservatif tahun ini 90 Ha termasuk infrastruktur) yang akan terkontrak menuju LUDA (Land Utilization & Develompent Agreement),” jelas Hiramsyah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News