Bamsoet: Indonesia Belajar dari Pengalaman Korsel soal Pemindahan Ibu Kota Negara

Bamsoet: Indonesia Belajar dari Pengalaman Korsel soal Pemindahan Ibu Kota Negara
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kanan) diterima secara langsung oleh Kepala Otorita Nasional Pembangunan Kota Sejong Park Mooik. Foto: Humas MPR RI

Pemerintah Korsel membentuk National Agency for Administrative City Construction (NAACC).

Yakni, organisasi di bawah Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea yang bertugas mengawal pembangunan dan pemindahan kementerian dan lembaga negara dari Seoul ke Sejong.

Pada 2007, dilakukan groundbreaking pembangunan Kota Sejong. Kemudian, pada 2012, Sejong Special Self-governing City (Local Government) secara resmi diluncurkan pemerintah Korsel.

"Pemindahan berbagai kementerian/lembaga negara dari Seoul ke Sejong dimulai secara bertahap dari 2012 hingga target selesai direlokasi pada 2030," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menekankan, pengalaman Korsel tersebut menjadi pelajaran besar bagi Indonesia yang saat ini berjuang membangun dan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Pembangunan dan pemindahan ibu kota tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu sekejap.

Butuh komitmen dan konsistensi bersama, khususnya dari satu periode pemerintahan ke pemerintahan penggantinya.

"Kota Sejong memiliki konsep smart city yang telah memiliki standar internasional. Tidak sekadar menjadi ibu kota administratif dan tujuan destinasi wisata bagi para turis, Kota Sejong dikembangkan dengan visi menjadi smart city," tandas Bamsoet. (mrk/jpnn)

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan bahwa Indonesia belajar dari pengalaman Korsel dalam pemindahan ibu kota negara


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News