Bamsoet Sebut Tiga Gap dalam Digital Trading di Indonesia, Apa Saja?

Bamsoet Sebut Tiga Gap dalam Digital Trading di Indonesia, Apa Saja?
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membahas robot trading, kripto, dan sistem pembayaran. Foto: Humas MPR RI

''Sebagaimana digitaliasi pada berbagai sektor lain, digitalisasi pada sektor ekonomi menawarkan beberapa keunggulan,'' ujarnya.

Pada sektor keuangan, aset kripto sebagai komoditas digital yang digunakan untuk transaksi virtual berbasis jaringan internet ini mempunyai keunggulan dari aspek kecepatan, efisiensi waktu dan biaya, serta keamanan karena terlindungi oleh teknologi blockchain yang hampir mustahil untuk diretas.

Pemanfaatan robot trading membantu trader untuk melakukan otomatisasi dalam perdagangan dan mampu menjalankan fungsi sebagaimana penasihat berjangka.

Menurut Bamsoet, selain menawarkan beberapa keunggulan, pemanfaatan aset kripto dan robot trading mensyaratkan adanya literasi finansial yang memadai.

''Banyak penawaran investasi ilegal yang berkedok robot trading dan belum dibangunnya infrastruktur penunjang seperti keberadaan bursa kripto,'' ucapnya.

Banyak masyarakat yang menjadi korban. Misalnya, pada Januari, terungkap kasus investasi ilegal suntik modal alat kesehatan yang menyebabkan ratusan orang menjadi korban dengan total kerugian lebih dari Rp 1,2 triliun. 

''Contoh lain kasus dugaan penipuan berkedok perdagangan opsi biner Binomo,'' kata ketua ke-20 DPR RI ini.

Dengan maraknya kasus penipuan berkedok investasi, diperlukan tindakan pembinaan, dan langkah-langkah represif agar memberikan efek jera pada pelaku.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa ada tiga gap terkait implementasi bisnis digital

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News