Bandar Narkoba Pilih Menyerah daripada Mati
jpnn.com - Laporan wartawan JAWA POS, DHIMAS GINANJAR dari Manila
MANILA - Sudah hampir sebulan Filipina berada di bawah kepemimpinan Rodrigo Duterte, 71. Dia adalah mantan Wali Kota Davao yang dikenal keras terhadap kriminalitas. Sejak berkampanye, Duterte menebarkan teror kepada para bandar narkoba, koruptor, dan tindak kejahatan lain. Mereka diancam untuk insaf. Atau berurusan dengannya.
Duterte tidak hanya menggertak Polisi, mantan polisi, sampai wali kota sudah dicopotnya. Yang kekuasaannya dipereteli dianggap menjadi beking bandar narkoba. Bahkan, tidak lama setelah dilantik sebagai presiden, dia menuding 23 pemerintah daerah dan oknum polisi masih berafiliasi dengan bandar.
Setiap hari pemberitaan soal perang terhadap narkoba tidak pernah absen dari sajian berita di media Filipina. Sudut pandangnya macam-macam. Mulai bandar yang memilih untuk menyerah, pola rehabilitasi, sampai ancaman pemerintah pusat. Ada sanksi bagi wali kota dan polisi yang gagal menekan peredaran narkoba dalam enam bulan ke depan.
Sikap tegas itu memantik berbagai reaksi warga Filipina. Banyak yang mengapresiasi Duterte. Harapannya membuat Filipina tidak lagi menjadi surga pemadat.
Bahkan, beberapa warga yang ditemui Jawa Pos mengaku kini sulit mencari narkoba. Misalnya, yang diakui Ronilo, pemilik bisnis transportasi yang ditemui di Mall of Asia.
Ronilo lahir di Marikina, salah satu kota di kawasan Metro Manila yang tidak jauh dari Manila, sekitar 35 tahun lalu. Di tempat dia tumbuh, narkoba seperti bukan barang terlarang. Dia biasa mendapatkan tawaran narkoba dari tetangga untuk dijual. ''Kalau berhasil menjual, fee-nya besar. Jadi, narkoba cepat tersebar,'' ujarnya.
Namun, sejak Duterte berancang-ancang menjadi presiden, para pengedar waswas. Sepak terjang mantan wali kota Davao yang tegas itu sudah melegenda. Maklum, Duterte memimpin Davao selama 28 tahun dan sukses menekan angka kriminal.
Laporan wartawan JAWA POS, DHIMAS GINANJAR dari Manila MANILA - Sudah hampir sebulan Filipina berada di bawah kepemimpinan Rodrigo Duterte,
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa