Bandar Sambal, 2 Tahun Sudah Berkembang Pesat
Idenya soal Bandar Sambal, juga disambut sangat baik oleh publik. Dalam dua tahun, tren penjulan secara online terus meningkat. “Kenaikan signifikan dalam dua tahun ini,” ujarnya.
Karena itu, brand Bandar Sambal yang di tahun 2018 masuk di 5 Carrefour di Jakarta, sudah pasti akan mendongkrak penjualannya.
“Kalau perhari saja terjual 20 di satu tempat, maka lima tempat terjual 100, ini belum lagi yang terjual secara online,” prediksinya.
Selain memaksimalkan jaringan, Askar juga membangun website sebagai salah satu cara memperkuat marketingnya. “Alhamdulillah di Hotel Santika, produk kami juga diterima,” ujarnya senang.
Sekitar bulan September lalu, salah satu stasiun televisi nasional NET.TV, juga mengundang Askar di acara “pagi-pagi”.
Acara yang dihost komendian terkenal Andre Taulani itu, mengulik tuntas soal idenya membuat sambal daging kuda.
“Banyak konsumen kami dari Jakarta yang tertarik karena mendengar daging kuda bisa dibuat sambal, lalu penasaran,” tuturnya.
Rupanya makanan penambah stamina yang kerap di konsumsi di Lombok-Sumbawa ini, menjadi produk out of the boxbagi program acara itu. Sehingga mengundang Askar untuk persentasi makanan kemasannya ini.
Bisnis rumahan dengan Brand Bandar Sambar yang ditekuni Askar dan istrinya Rini Handayani, dalam kurun 2 tahun berkembang pesat.
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor