Bandara Silangit Ditargetkan Jadi Bandara Internasional
Genjot Pembenahan Fasilitas
Sabtu, 12 Januari 2013 – 06:43 WIB
Berdasarkan pengalaman, Dahlan melihat wilayah Tapanuli Utara pertumbuhan ekonominya lambat bahkan di beberapa daerah menurun. Padahal di sini banyak yang bisa digali, potensi wisatanya besar. Namun sayangnya kurang terolah dengan baik karena terisolasi. Dari Medan ke Tapanuli Utara jika ditempuh dengan perjalanan darat jangkau sekitar enam jam.
"Jadi saya langsung mengusulkan pengembangan bandara ini ke Presiden," ujar Dahlan yang dalam acara juga menerima upacara adat Bulang-Bulang dari tokoh adat Tapanuli Utara. Bulang-Bulang merupakan acara adat yang dilakukan untuk tokoh yang dianggap berjasa bagi masyarakat.
Dahlan melanjutkan, saat melihat keadaan Tapanuli Utara, ia berpikir ada dua pilihan untuk mengembangkan daerah itu. Pertama membangun jalan tol tapi karena itu membutuhkan waktu yang lama jadi yang lebih memungkinkan pilihan kedua yaitu mengembangkan Bandara Silangit," terangnya.
Untuk itu sejak tahun lalu pengembangan bandara terus dilakukan. Landasan atau runaway telah diperpanjang dan diperlebar. Saat ini panjang landasannya 2400 meter dan lebar 30 meter. Dengan kondisi demikian, lintasan itu sudah siap untuk pesawat berbadan besar. Bahkan November lalu, pesawat Boeing 737-500 sudah mendarat di sini.
MEDAN - Upaya pembenahan infrastruktur di daerah-daerah terisolasi terus digiatkan. Salah satunya di daerah Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Melihat
BERITA TERKAIT
- Jepang Tertarik Belajar dari Indonesia Soal Pengembangan Start-Up E-Commerce
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Salip Mobile Banking Lain, BRImo dan Sabrina dari BRI Sabet Penghargaan
- BMSG Teruskan Visi Keberlanjutan dan Penerapan ESG Bank Mandiri di Mancanegara
- Sinergi TikTok Shop & Tokopedia Diyakini Turut Percepat UMKM Go Digital
- Misi Dagang ke Maroko Disambut Baik, Catatkan Transaksi Potensial Rp 276 Miliar