Bang Ara Serap Aspirasi Kadin Sumut untuk Kuatkan BPR
Menjawab hal ini, Ara menyatakan bahwa negara memang harus hadir dengan membuat regulasi yang adil. Yang pasti, sambungnya, negara harus memberikan perhatian lebih kepada dua pihak, yaitu kelompok yang lemah dan yang berkualitas.
"Perbankan yang lemah atau perbankan yang bagus harus diberi insentif. Bank juga harus memberikan insetif kepada nasabah yang loyal dan patuh," ungkap Maruarar.
Pada kesempatan sama, Direktur Bisnis dan Komersial BRI Donsuwan Simatupang mengatakan, di Sumatera Utara memang ada perlambatan pertumbuhan kredit. Namun, sambungnya, sektor pertanian dan konstruksi mengalami tren positif.
"Kini BRI pun terus berupaya menjalin kerja sama dengan masyarakat melalu agen BRI untuk meningkatkan akseptabilitas perbankan," katanya.
Dewan Komisioner OJK Nelson Tampubolon juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, OJK juga sudah membuat program agar keterjangkuan perbankan bisa masuk ke desa-desa.
Harapannya, ekonomi di perdesaan pun makin maju. "Ini sesuai dengan program pemerintah membangun dari pinggiran, membangun dari desa," tutur komisioner OJK yang membidangi pengawasan perbankan itu.(ysa/rmol/jpg)
Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait mengharapkan perbankan peduli pada rakyat kecil dan kalangan ekonomi lemah. Ara -panggilan akrabnya- menyatakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pembiayaan Kredit UMKM Bank DKI Tembus Rp 5,2 Triliun di Kuartal 1 2024
- Gerindra Apresiasi Kinerja Bank Mandiri pada Kuartal Pertama 2024
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jebakan Pinjol
- Tingkatkan Literasi Digital Keuangan, Bank Jago Lakukan Berbagai Inovasi dan Kolaborasi