Bangun Tidur Merasa Jengkel? Yuk Kenali Lebih Jauh Tentang Sleep Inertia

Bangun Tidur Merasa Jengkel? Yuk Kenali Lebih Jauh Tentang Sleep Inertia
Ilustrasi sedang tidur. Foto : Pixabay

Bukan berarti sleep inertia tidak menimbulkan risiko sama sekali. Terutama jika Anda memiliki pekerjaan selalu membutuhkan pengambilan keputusan penting pada saat yang genting seperti tenaga kesehatan, pilot, dan pekerjaan di ranah hukum.

Anda juga sebaiknya tidak mengemudi setelah mengalami sleep inertia untuk menghindari risiko mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.

Lantas, bagaimana cara mencegah sleep inertia?

Untungnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya kondisi ini.

Menjaga jadwal dan kebutuhan tidur tetap terpenuhi dengan baik adalah cara paling utama. Kebanyakan sleep inertia terjadi setelah Anda bangun dari tidur pendek. Tidur malam yang lebih teratur akan mengurangi kemungkinan Anda untuk tidur di tengah hari.

Selain itu, sebaiknya biarkan tubuh Anda untuk bangun dengan sendirinya. Terbangun dengan paksa seperti karena alarm atau suara lainnya akan membuat Anda mengantuk, sebab pada saat itu kadar melatonin yang mendorong Anda untuk tidur masih tinggi.

Namun, tentu ada sebagian dari Anda yang membutuhkan alarm bangun tidur terutama jika Anda harus bangun lebih awal untuk pergi bekerja atau ke sekolah. Maka dari itu, cobalah tidur sesuai dengan lama waktu yang dibutuhkan.

Misalnya, kebutuhan tidur per hari Anda adalah 7-8 jam. Anda akan tidur pada pukul 10 malam, aturlah alarm pada jam 5 atau 6 pagi. Usahakan untuk selalu mengatur alarm pada jam yang sama untuk membuat tubuh lebih terbiasa bangun pada waktu tersebut.

Meski merupakan hal biasa, sleep inertia tentu dapat menimbulkan rasa tak nyaman apalagi bila sudah sering terjadi.

Sumber HelloSehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News