Banjir di Sintang Telan Korban Jiwa, 2 Orang Tewas

Banjir di Sintang Telan Korban Jiwa, 2 Orang Tewas
Tim BNPB melakukan evakuasi terhadap korban banjir yang terjadi di wilayah Sintang Kalimantan Barat. Foto: ANTARA/HO-BNPB

jpnn.com, KAPUAS HULU - Sebanyak dua orang dilaporkan meninggal dunia dan 24.522 kepala keluarga terdampak akibat banjir yang terjadi di Sintang Kalimantan Barat.

"Satu orang yang meninggal dunia ditemukan di Kecamatan Tempunak dan satu lainnya di Kecamatan Binjai Sintang, Provinsi Kalimantan Barat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, melalui siaran persnya yang terima di Putussibau, Jumat.

Disampaikan Abdul Muhari, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak dua pekan terakhir yaitu sejak hari Kamis (21/10), pukul 10.00 WIB, dengan tinggi air sekitar 300 sentimeter dari permukaan tanah.

Menurut dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang masih berupaya melakukan pendataan di lapangan terkait korban meninggal dunia maupun luka-luka lainnya.

Data sementara yang dihimpun oleh Pusdalops BNPB dari BPBD Kabupaten Sintang hingga Kamis (4/11), jumlah warga yang terdampak sebanyak 24.522 KK (87.496 jiwa). Selain itu, sekitar 21.000 unit rumah, sarana tempat ibadah, dan 5 unit jembatan juga terdampak banjir.

Disebutkan Abdul Muhari, hingga saat ini, terdapat 12 kecamatan masih terendam banjir di antaranya, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Binjai Hulu, Kecamatan Sintang, Kecamatan Sepauk, Kecamatan Tempunak, Kecamatan Ketungau Hilir, Kecamatan Dedai, Kecamatan Serawai, Kecamatan Ambalau, Kecamatan Sei Tebelian dan Kecamatan Kelam Permai.

Menurut laporan BPBD setempat, kata Abdul Muhari, saat ini kondisi di jalan lintas provinsi - kabupaten masih tidak bisa dilewati untuk kendaraan disebabkan ruas jalan masih digenangi banjir. Selain itu, akses listrik dan komunikasi di lapangan masih terkendala.

Pemerintah Kabupaten Sintang telah menetapkan status tanggap darurat banjir, yang berlaku pada 19 Oktober hingga 16 November 2021.

Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) per 4 November 2021, pukul 18.55 WIB, tercatat d

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News