Banjir Semeter Dianggap Biasa

Banjir Semeter Dianggap Biasa
Banjir Semeter Dianggap Biasa
Wati menjelaskan, banjir kali ini berawal dari hujan deras yang mengguyur Minggu tengah malam (9/6). Air sungai mulai meluap dan masuk ke rumah warga Senin (10/6) sekitar pukul 01.00. Setelah itu, air terus meninggi, sehingga warga mulai menyelamatkan diri, barang elektronik, serta perabotan dari kayu. Barang-barang itu dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi. Air mulai surut pukul 08.00.

Wati dan warga berharap Pemkot Medan mencarikan solusi agar air tidak langsung masuk ke rumah warga saat Sungai Deli meluap. ""Kami berharap dibangun semacam beronjong atau paluh, sehingga air tidak langsung masuk ke rumah kami,"" ujarnya.

Sekkot Medan Ir Syaiful Bahri Lubis menyatakan, Pemkot Medan serbasalah terhadap warga yang tinggal di pinggir Sungai Deli. Di satu sisi, sesuai dengan peraturan yang berlaku, pinggir sungai dilarang dijadikan tempat tinggal. Tetapi, rencana membangun rusun juga ditentang warga. (mag/jpnn)

MEDAN - Sungai Deli yang membelah Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), kembali meluap Senin (10/6) dini hari. Akibatnya, ribuan rumah di pinggir sungai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News