Banjir Simpati dari Indonesia, Kiper Filipina Terharu

Banjir Simpati dari Indonesia, Kiper Filipina Terharu
Quincy Kammeraad terkena kartu merah setelah menjatuhkan penyerang Timnas Indonesia U-19 M. Rafli. Foto: DIKA KAWENGIAN/Jawa Pos

Dia sudah tidak tahan lagi dengan serangan yang terus diluncurkan Feby Eka Putra dkk hingga akhirnya harus menjatuhkan Rafli.

Padahal, laga melawan Indonesa itu merupakan debutnya bersama timnas Filipina. Sebelumnya, saat melawan Brunei Darussalam (5/9), Filipina menurunkan Jessie Reil sebagai palang pintu terakhir. Laga tersebut berkesudahan dengan skor 3-2 untuk Brunei.

Namun, dia masih punya catatan bagus. Kammeraad berhasil melakukan 9 penyelamatan dari 16 tembakan yang mengarah ke gawangnya. Bayangkan kalau semua penyelamatan itu gagal dia lakukan.

Performa apik plus dramatisnya momen ketika dia menangis di bawah guyuran gerimis itulah yang membuat simpati mengalir deras.

Rata-rata berisi dukungan seperti stay strong, be strong, atau we support you from Indonesia.

Foto-foto di Instagram-nya pun langsung banjir komentar positif. Sampai berita ini ditulis, follower-nya sudah lebih dari 10 ribu.

”Saya sangat tidak menyangka bahwa masyarakat Indonesia justru memberikan dukungan kepada saya meski kebobolan sebanyak itu. Saya sangat terharu. Banyak komentar mereka yang berbunyi, ’Jangan menyerah, tegakkan kepalamu,’ yang sangat membantu saya untuk bangkit,” ujar pemain Global Cebu FC itu.

Dari negaranya sendiri, dia justru tidak mendapat dukungan semasif itu. Maklum, di Filipina, popularitas sepak bola memang jauh di bawah basket.

Dari negaranya sendiri, Kiper Filipina Quincy Kammeraad justru tidak mendapat dukungan semasif itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News