Banjir Simpati dari Indonesia, Kiper Filipina Terharu

Banjir Simpati dari Indonesia, Kiper Filipina Terharu
Quincy Kammeraad terkena kartu merah setelah menjatuhkan penyerang Timnas Indonesia U-19 M. Rafli. Foto: DIKA KAWENGIAN/Jawa Pos

Yang terjadi setelah Kammeraad diusir itulah yang kemudian viral ke mana-mana. Dia melepas jersey dan sarung tangan, menuju ruang ganti sembari menangis.

Dengan segera, momen yang tertangkap kamera televisi itu menyebar ke mana-mana dan merobek hati banyak orang. Dukungan dan simpati pun langsung mengalir.

Baik melalui akun Twitter kiper blasteran Belanda-Filipina itu maupun akun Instagram. Mayoritas dari warganet Indonesia.

Kammeraad mengaku memang benar-benar down saat itu. Dia merasa sangat dikecewakan rekan-rekan setimnya di laga yang akhirnya dimenangi Indonesia 9-0 tersebut.

”Saya berkali-kali mengingatkan untuk menutup pergerakan lawan. Tapi, mereka malah seolah mengikuti gerakan lawan,” ungkapnya.

Saat jeda, dengan kondisi tertinggal 0-5, dia mengaku sudah memberikan semangat kepada rekan-rekannya untuk bangkit.

”Saya bilang kepada rekan setim, ’Ayolah, hentikan tindakan konyol kalian. Jangan ada gol lagi yang bersarang ke gawang kita.’ Mereka mengangguk saat mendengar kalimat saya,” imbuh Kammeraad.

Tapi, yang terjadi di babak kedua ternyata sama buruknya dengan di 45 menit pertama. Kiper bernomor punggung 1 itu marah.

Dari negaranya sendiri, Kiper Filipina Quincy Kammeraad justru tidak mendapat dukungan semasif itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News