Bank Dunia: Relokasi Subsidi BBM untuk Genjot Pertumbuhan
Rabu, 04 April 2012 – 13:58 WIB

Bank Dunia: Relokasi Subsidi BBM untuk Genjot Pertumbuhan
Padahal, sambungnya, jika melihat peruntukan subsidi BBM ini jelas lebih menguntungkan rumah tangga kaya dari pada masyarakat yang miskin. Pasalnya, 40 persen manfaat langsung dari subsidi BBM dinikmati oleh 10 persen rumah tangga terkaya. “Jadi sangat jelas, belanja ini perlu dialihkan untuk kebutuhan pembangunan yang lebih mendesak, meningkatkan mutu pendidikan, jaring pengaman sosial, memperbaiki infastruktur dan area lainnya yang bisa merangsang pertumbuhan ekonomi," urainya.
Oleh karena itu, masa depan pertumbuhan dan pembangunan Indonesia bergantung apda kemajuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas belanja publik. “Belanja yang efektif untuk infrastruktur dan pendidikan serta upaya-upaya untuk memperbaiki iklim bisni akan dapat mendorong rata-rata pertumbuhan Indonesia mencapai 7 persen atau lebih tinggi,” pungkasnya.(naa/jpnn)
JAKARTA – Ekonom Utama Bank Dunia, Subham Chaudhuri menilai biaya subsidi BBM yang sangat tinggi di APBN bisa dialihkan untuk pembelanjaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bermodal Rp 3 Juta, Sulianto Indria Putra Bisa Kantongi USD 1 Juta
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda