Bank Dunia: Relokasi Subsidi BBM untuk Genjot Pertumbuhan
Rabu, 04 April 2012 – 13:58 WIB

Bank Dunia: Relokasi Subsidi BBM untuk Genjot Pertumbuhan
JAKARTA – Ekonom Utama Bank Dunia, Subham Chaudhuri menilai biaya subsidi BBM yang sangat tinggi di APBN bisa dialihkan untuk pembelanjaan bagi sektor yang lebih produktif baik pendidikan dan infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi agar mencapai 7 persen. Menurutnya, pada tahun 2011 Indonesia membelanjakan hampir USD19 miliar untuk subsidi bahan bakar yang juga menunjukan salah satu tanda kesuksesan perekonomian Indonesia. Sedangkan pada tahun ini pemerintah mengasumsikan harga minyak bisa berada pada USD105 per barrel, namun tidak diperbolehkan untuk mengambil tindakan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Menurut Subham, outlook perekonomian jangka panjang Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan internasional. Di mana, biaya subsidi energi di Indonesia meningkat akibat adanya kenaikan harga minyak bumi internasional yang drastis.
Baca Juga:
“Padahal kenaikan harga BBM apabila diterapkan akan membantu mengurangi oportunity costs dan resiko fiskal dari harga bahan bakar,” jelas Subham dalam laporan perkembangan triwulanan perekonomian Indonesia terbaru dari Bank Dunia di Jakata, Rabu (4/4).
Baca Juga:
JAKARTA – Ekonom Utama Bank Dunia, Subham Chaudhuri menilai biaya subsidi BBM yang sangat tinggi di APBN bisa dialihkan untuk pembelanjaan
BERITA TERKAIT
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- Kini Indonesia Punya Mobil Listrik Merek Nasional, Begini Penampilannya
- Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di Sektor Kepabeanan Lewat Kolaborasi Lintas Instansi
- Waka MPR Eddy Soeparno Optimistis MBG hingga Kopdes Merah Putih Bikin Ekonomi Tumbuh
- Prabowo Bakal Wujudkan Swasembada BBM di Indonesia
- UMKM Binaan PT Pertamina Patra Niaga Jadi Penjaga Warisan Batik Tulis Tasikmalaya